MENGUPAS TUNTAS KEFAKTAAN DUNIA

Selasa, 11 Maret 2014

Holocaust Rekayasa Pembantaian Yahudi

          


Holocaust konspirasi
Setiap tanggal 21 April pukul sepuluh pagi waktu Tel Aviv, orang-orang Zionis biasanya menghidupkan sirene dan alarm di segenap penjuru Palestina yang dirampas. Seluruh orang Yahudi di Palestina maupun di luar Palesitna berdiri selama satu menit untuk berkabung, sebagaimana yang mereka klaim, atas pembantain 6 juta orang Yahudi oleh Nazi Jerman dengan mengurung dan mengeksekusi mereka di kamar gas di bawah perintah Hitler.

Jumlah yang fantastis ini hanyalah sebuah rekayasa. Hal tersebut akan kami jelaskan secara rinci. Namun sebelum itu perlu diingat bahwa genosida tersebut dilatar belakangi oleh pengkhianatan, sebagaimana biasa mereka lakukan, terhadap perjanjian mereka dengan Hitler, dengan melarikan aset emas mereka ke Swis kemudian diteruskan ke Amerika.
Kekayaan yang mereka kuras dari keringat dan darah rakyat Jerman dan Eropa secara umum ini kemudian menjadi kekuatan modal dan senjata lobi Yahudi untuk menikmati tatanan dunia baru dan nyaris menyetir kebijakan dunia internasional yang menutup mata terhadap perbuatan mereka di bumi Palestina dan saudara-saudara kita di sana, pemberangusan, penghancuran, embargo, dan pengusiran. Oleh karena itu reaksi Hitler merupakan sesuatu yang wajar terjadi.
Selain itu penangkapan terhadap orang-orang yang terlibat dalam kegiatan mata-mata dan pelarian aset, kemudian penjatuhan hukuman juga dilakukan Nazi terhadap orang-orang Jerman sendiri dengan tuduhan makar dan pengkhiatan tingkat tinggi.
Jumlah orang-orang Yahudi yang ditangkap sesungguhnya kurang dari tiga ratus ribu jiwa. Tetapi jumlah ini kemudian digelembungkan secara fantastis oleh propagandis Yahudi menjadi enam juta jiwa. Faktanya jumlah orang Yahudi di seluruh Eropa termasuk Rusia pada waktu itu tidak mencapai setengah angka tersebut. Jelas genosida enam juta Yahudi merupakan propaganda fiktif.
Berdasarkan data statistik Eropa sebelum Perang Dunia II jumlah total Yahudi di Eropa ialah 6,5 juta jiwa. Artinya Yahudi di Eropa musnah pascaperistiwa Holocaust. Ini pun dengan mengenyampingkan data keimigrasian Eropa yang mencatat gelombang migrasi 1,5 juta Yahudi Jerman periode 1933 – 1945 ke Inggris, Swedia, Spanyol, Australia, China, India, Palestina dan Amerika Serikat.
Pada tahun 1939 berdasarkan data statistik pemerintah Jerman terjadi migrasi 400.000 (empat ratus ribu) Yahudi dari Jerman, dan 480.000 (empat ratus delapan puluh ribu) orang dari Austria dan Cekoslovagia, dan dua juta orang lebih ke Uni Soviet. Migrasi besar-besaran ini merupakan rangkaian dari misi pemukiman Yahudi di Madagaskar, tetapi mereka merubah arah ke berbagai negara, sementara aset mereka tidak berhasil disita. Jika harta mereka berhasil dirampas Nazi saat itu tentu mereka tidak akan menguasai perekonomian dunia seperti hari ini.
Data-data di atas menunjukkan bahwa populasi Yahudi Eropa tidak lebih dari dua juta orang. Hal ini dikuatkan oleh data tahun 1938 yang mana jumlah populasi Yahudi di seluruh dunia 16,5 juta jiwa. Jika korban Holocaust benar 6 juta jiwa tentu yang masih hidup tinggal 10,5 juta jiwa. Tetapi data sepuluh tahun setelah peristiwa tersebut, tahun 1948, diumumkan bahwa jumlah orang-orang Yahudi di dunia ialah 18,5 juta jiwa. Jika jumlah korban Holocaust 6 juta jiwa selama Perang Dunia II, mustahil pertumbuhan 10 juta orang yang tersisa dalam sepuluh tahun menjadi 18,5 juta.
Tidak satu teori kependudukan pun membenarkan angka pertumbuhan ini. Dengan demikan Holocaust tidak lebih dari sebuah kebohongan terbesar dalam sejarah; enam juta orang Yahudi terbunuh, padahal total jumlah mereka di Eropa tidak lebih dari dua juta orang. Di samping itu tidak semua negara Eropa berhasil dikuasai Jerman.
Lalu bagaimana nasib jutaan orang Polandia, Rusia dan negara-negara lain yang turut menjadi korban perang? Mengapa nasib mereka diabaikan?
Skandal lainnya ialah cerita tentang ruangan gas tempat berlangsungnya eksekusi dengan gas bercun. Cerita ini tidak benar, tidak ada satu pun sesuatu yang dapat disebut sebagai gudang gas yang dapat menampung ribuan orang di mana orang-orang Yahudi ditempatkan untuk dieksekusi dengan gas beracun.
Yang ditemukan hanyalah ruangan kecil tempat memproduksi insektisida dan pestisida. Tidak dipungkiri terjadinya pembakaran tubuh manusia, tetapi dilakukan terhadap mayat korban penyakit typus yang memakan banyak korban pada tahun-tahun terakhir perang karena berkurangnya pelayanan kesehatan setelah hancurnya bunker-bunker bawah tanah milik Jerman.
Tidak masuk akal pula Jerman menghabiskan energi dan bahan bakar yang begitu besar untuk mengeksekusi dan membakar 6 juta orang padahal mereka sangat membutuhkannya di front-front tempur melawan Sekutu.
Keterangan di atas dikuatkan oleh sejarawan Prancis Paul Rassinier yang waktu itu bertugas di salah satu kamp yang disebutnya sebagai kamp produktif penyangga perang dalam bukunya The Drama of The European Jews. Dalam bukunya tersebut Rassinier mengemukakan keterangan yang mengejutkan. Menurutnya dokumentasi-dokumentasi yang dipublikasikan kepada dunia sebenarnya merupakan bagian dari arsip pemerintah Jerman sendiri.
Foto-foto itu oleh Pemerintah Jerman dimaksudkan untuk mendokumentasikan dan mempublikasikan buruknya wabah kelaparan dan penyakit Typus di Jerman, khususnya pada tahun terakhir berlangsungnya perang. Foto utama yang dijadikan barang bukti genosida Yahudi pada Mahkamah Nurnberg tidak lain adalah foto korban bombardir pesawat-pesawat sekutu di kota Dresden Jerman tanggal 13-15 Februari 1945.
Peristiwa itu sendiri termasuk menimbulkan kerusakan terparah selama Perang Dunia II; 9.000 ton yang dijatuhkan ke kota tersebut meratakan 24.866 buah rumah dari 28.410 rumah yang ada waktu itu, menghancurkan 72 sekolah, meluluhlantakkan 22 rumah sakit, 18 gereja, 5 gedung teater, 50 bank, 61 hotel, dan 31 pusat perdagangan. Diperkirakan 25.000 – 35.000 orang meregang nyawa menjadi korban.
Publikasi fiktif penggelembungan jumlah korban ini disokong oleh siasat Uni Soviet yang berkepentingan untuk meluaskan pengaruh dan kekuasaannya di Eropa menggantikan Jerman, di samping menutupi kejahatan mereka terhadap tawanan perang.
Jika sejarah tidak lupa mencatat, sesungguhnya orang-orang Yahudi pada awalnya merupakan sekutu Hitler, karena menurut asumsi mereka Hitler akan memenangkan perperangan. Kedekatan mereka ini dibuktikan dengan diizinkannya mereka pada awalnya berimigrasi ke Amerika Serikat. Hitler baru bertindak represif menindas mereka setelah mereka mengkhianati Hitler dan menghentikan suplai dana yang diharapkan dan dibutuhkannya untuk pengembangan instrustri militer.
Penarikan dukungan di tengah jalan yang dilakukan Yahudi –sebagaimana kebiasaan mereka –bukan karena kebencian mereka terhadap Hitler dengan Nazinya, atau kecintaan mereka terhadap perdamaian. Tetapi karena menurut hitung-hitungan mereka Hitler tidak akan mampu bertahan lama, setelah sebelumnya kemenangan demi kemenangan Nazi pada fase awal pecahnya perang menggoda mereka untuk memberikan dukungan finansial demi keuntungan yang akan mereka dapatkan di kemudian hari.
Orang-orang Yahudi tidak akan bergabung kecuali bersama pihak-pihak yang menjanjikan keuntungan kapitalis.
Hitler melakukan penangkapan hanya terhadap golongan borjuis Yahudi, para direktur bank dan lembaga-lembaga keuangan, para pebisnis dan saudagar kaya. Apakah jumlah mereka mencapai angka 300.000 orang? Dapat dipastikan itu mustahil dan tidak logis. Lalu dari mana 6 juta orang yang diklaim orang-orang Yahudi tersebut? Jelas para propagandis Yahudi tidak sembarang mereka-reka angka tersebut.
Terdapat beberapa motiv di balik itu, dan yang terpenting ialah melakukan tekanan kepada masyarakat Eropa secara psikis dan finansial, mendapatkan ganti rugi yang besar dari pemerintah Jerman. Bantuan tersebut kemudian berperan secar signifikan mendanai dan menyokong penjajahan Yahudi di Palestina untuk memobilisasi tentara bayaran, para pakar, senjata, dan kebutuhan-kebutuhan lain untuk menguatkan kedudukan mereka di Palestina. Demikian siasat licik mereka, pemerintah Jerman yang kalah perang berkewajiban membayar ganti rugi yang berkesinambungan kepada mereka atas nama 6 juta orang korban yang direkayasa.
Orang-orang Yahudi begitu lihai mencermati setiap peluang meraup keuntungan tanpa memperdulikan rasa kemanusiaan dan empati kepada sesama, karena mereka memang tidak memilikinya. Pascaperang negara-negara Eropa membutuhkan dana yang sangat besar untuk melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi pembangunan. Untuk mendapatkan pinjaman dari Amerika Serikat –yang mana aset Yahudi dilarikan ke sana –mereka menekan negara-negara tersebut untuk mengakui rekayasa Holocaust dengan jumlah korban rekaan mereka sebagai fakta.
Orang-orang yang meragukan angka terebut di sebagian negara Eropa Barat harus diinterogasi sebagai kriminalis dan dijatuhi hukuman penjara. Peraturan ini dituangkan dalam perundang-undangan resmi yang mereka sebut Undang-Undang Anti Semit. Yang bersangkutan kemudian dilarang bekerja di pemerintahan dan memegang jabatan strategis, demikian juga –secara tidak langsung maupun terang-terangan –dengan keluarganya. Jika sebelumnya mereka telah bekerja di instansi tertentu, maka mereka tidak diberi kesempatan untuk meningkatkan karier, sebagai sanksi terhadap antipati mereka kepada Yahudi.
Kita tidak menafikan secara mutlak penganiayaan yang dialami oleh orang-orang Yahudi. Benar, mereka mengalami penganiayaan di Eropa, tetapi tidak separah yang diilustrasikan propagandis Yahudi yang hendak mendoktrin komunitas dan generasi penerus mereka bahwa “Yahudi bangsa yang teraniaya,” dan menanamkan rasa bersalah kepada mereka dalam diri orang-orang Eropa.
Anehnya, dalam masyarakat Eropa terkenal sebuah tradisi yang disebut “Bohong Bulan April.” Setiap orang pada bulan ini melontarkan semacam anekdot yang mereka namakan “Kebohongan Putih.” Pada bulan ini pula ditetapkan satu hari, tepatnya tanggal 21, sebagai peringatan Holocaust. Pertanyaannya, apakah penetapan tanggal dalam bulan ini merupakan sebuah kebetulan belaka atau itulah kebohongan besar bulan April yang sesungguhnya?
Oleh: Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairy
http://mkydmi.wordpress.com/2013/08/17/holocaust-rekayasa-pembantaian-yahudi/

Ajaran Yahudi Pengaruhi Ibadah dan Keyakinan Umat Islam


biawak
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang artinya), "Tidak akan rela orang Yahudi dan Nashrani kepada engkau (Muhammad) sehingga engkau turuti paham ajaran mereka."[QS al-Baqarah 2:120]
 Dari Abi Sa'id al-Khudry r.a. bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda (yang artinya), "Kamu sekalian akan mengikuti jejak orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga walaupun mereka masuk ke lubang biawak pun, niscaya kamu menuruti jejaknya." Kami bertanya, "Ya Rasulullah, orang Yahudi dan Nashrani-kah?" Jawab Nabi, "Siapa lagi?"
Dari ayat serta hadits di atas jelas bahwa kebanyakan dari umat Islam banyak yang mengikuti ajaran-ajaran Yahudi, walau kebanyakan dari mereka tidak merasa bahwa mereka telah mengikuti ajaran Yahudi tersebut, bahkan sebagiannya menyakini bahwa itu adalah dari ajaran Islam.
 Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melarang keras umatnya mengikuti ajaran Yahudi walaupun hanya dalam bab keduniaan. Sebagai contoh, ketika orang Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram, maka Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10-nya, atau tanggal 10 dan 11-nya. Ketika Yahudi shalat menghadap Baitul Maqdis, Nabi segera meminta kepada Allah untuk shalat menghadap ke Baitullah di Mekah. Ketika Yahudi memelihara kumis dan mencukur jenggot, Nabi justru memelihara jenggot dan mencukur kumis, dan seterusnya. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam selalu berusaha untuk berbeda dengan Yahudi, bahkan sampai dalam masalah memakai sandal.
 Sabdanya, "Berbedalah kalian dengan Yahudi, berbedalah kalian dengan Yahudi. Dan barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia bagian dari kaum itu!
 
Maka, di sini akan kami uraikan sebagian dari ajaran-ajaran dari Yahudi yang masuk ke dalam agama Islam.
 Membangun Kuburan
Kuburan dibangun ada kalanya berbentuk sebuah gedung berkubah dan mewah dengan kelambu yang berhias, lalu mereka (Yahudi) mengadakan upacara zikir yang kemudian diikuti oleh orang Islam dengan membaca Qur'an, shalawat, dan menyajikan sajian-sajian yang khas dalan kuburan yang mirip gedung itu. Sehingga, kuburan berubah menyerupai sebuah masjid. Seperti masjid Tajmahal, misalnya, adalah kuburan yang dibangun untuk seorang istri raja. Orang-orang jauh pun berdatangan menziarahi kuburan itu untuk meminta berkah, ada kalanya membakar kemenyan atau mereka berthawaf mengelilingi kuburan itu. Sabda Rasulullah saw., "Allah melaknat Yahudi dan Nashrani karena mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid." (HR Bukhari dan Muslim). Sabdanya pula, "Janganlah kamu shalat di atas kuburan dan jangan duduk di atasnya." (HR Muslim).
 Sebagian umat Islam membangun batu nisan berukir di atas kuburuan dengan tulisan nama dan tanggal kematiannya, dan ada kalanya dilengkapi dengan doa-doa bagi si mayit. Dari Jabir r.a., "Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melarang melabur putih kuburan atau menuliskan di atasnya ataupun menambah-nambah di atasnya." (HR Abu Daud).
 Sebagian dari orang Yahudi Farsi menuruti upacara jahiliyyah dengan menyembelih kurban di kuburan imamnya, lalu jejaknya itu diikuti oleh sebagian umat Islam sebagai pengantar pahala. Dari Anas r.a., Rasulullah saw. bersabda, "Tidak ada sembelihan di kuburan dalam Islam." (HR Abu Daud).

 Menjual Barang Haram
Orang Yahudi telah mengakui keharaman binatang-binatang yang tercantum dalam Taurat, tetapi mereka memakan hasil penjualannya, lalu sebagian umat Islam menuruti jejaknya dengan jual beli barang-barang yang haram. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Allah melaknat orang Yahudi karena diharamkan lemak atas mereka, tetapi mereka menjualnya dan memakan hasil penjualannya. Dan, sesungguhnya jika Allah mengharamkan atas satu kaum suatu barang, maka Dia mengharamkan pula harganya." (HR Ahmad dan Abu Daud).

 Dongeng Israiliyat
Kebanyakan dongeng-dongeng Israiliyat dibawa oleh orang Yahudi yang masuk Islam. Dongeng Israiliyat itu terbagi menjadi dua: (1) dongeng-dongeng dari luar Bani Israil yang disadur menjadi dongeng Israil, dan (2) dongeng tentang nabi-nabi yang berlebih-lebihan atau ada kalanya menghina Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sendiri. Sebagai contoh "Dongeng Bumi". Menurut dongeng tersebut, bumi itu berbentuk semacam benda pipih dikelilingi oleh Gunung Qol. Bumi mengambang di atas air, air terletak di atas batu karang yang besar dan cekung yang berada di atas tanduk sapi betina dan sapi betina berdiri di atas punggung ikan Nun, ikan Nun di atas titik hitam lalu pada titik hitam itulah berhenti segala makhluk.
 Dongeng Israiliyat tentang Nabi Sulaiman: Nabi Sulaiman ingin menunjukkan kekayaan, lalu ia bermaksud menjamu seluruh ikan di samudra. Setelah makanan terkumpul, datanglah ikan Nun yang menghabiskan semua jamuan itu sehingga Nabi Sulaiman menginsafi dirinya.
 Dongeng Israiliyat tentang Nabi Idris: Nabi Idris mendoakan malaikat penghela matahari dengan rantai besar yang tampak letih. Doa Nabi Idris dikabulkan oleh Allah, sehingga pekerjaan malaikar menjadi lebih ringan, malaikat berterima kasih kepada Nabi Idris lalu dibawanya meninjau surga, Nabi Idris masuk surga dan tidak mau kembali.

 Bersumpah dengan Menjunjung Al-Qur'an
Semula orang-orang Yahudi bersumpah dengan menjunjung Taurat, lalu orang-orang Islam yang terpengaruh Nasrani mengikuti gerakan itu, yaitu bersumpah dengan menjunjung Al-Qur'an, dan akhirnya tersebar cara bersumpah ini. Dalam Islam, bersumpah dengan menjunjung Al-Qur'an tidak pernah dilakukan pada masa sahabat, tabi'in, atau tabi'ut tabi'in. Tidak ada dalil yang menyuruh bersumpah dengan menjunjung Al-Qur'an.

 Mengadakan Ulang Tahun untuk Peristiwa yang Dianggap Penting
Dulu ada seorang Yahudi pernah datang kepada Umar bin Khattab, lalu berkata, "Wahai amirul mukminin, ada satu ayat dalam Al-Qur'an yang kalian biasa membacanya, jika sekiranya ayat itu turun kepada kami, bangsa Yahudi, niscaya kami jadikan hari turunnya itu bagian dari hari besar kami." (HR Bukhari). Kini sebagian umat Islam merayakan segala sesuatu yang dianggap penting yang semuanya tidak ada contohnya dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya, seperti 17 Agustus, Nuzulul Qur'an, Isra' Mi'raj, perayaan satu Muharram, milad partai, dsb.

 Sepenggal tentang Firqah-Firqah Yahudi
Freemasonry
Freemasonry menurut bahasa berarti "tukang-tukang batu tebal". Ia adalah sebuah organisasi Yahudi Internasional bawah tanah yang sangat sulit untuk dilacak karena organisasinya teratur dan rapih.
 Menurut buku Kabut-Kabut Freemasonry, salah seorang yang disebut pendirinya ialah Herodes Agrida I (meninggal 44 M). Ia dibantu dua orang Yahudi Heram Abioud dan Moab Leomi. Dalam gerakannya, Freemasonry menggunakan tangan-tangan cendikiawan dan hartawan Goyim (sebutan dari bangsa lain di luar Yahudi) tetapi di bawah kontrol orang Yahudi pilihan.

 Freemansory terbagi dalam tiga tingkatan: Majelis Rendah atau Freemansory Simbolis Fremansory Majelis Menengah Fremansory Majelis Tinggi
 Dalam penerimaan keanggotaan, Freemasonry tidak mempersoalkan agama calon anggota, bahkan calon anggota disumpah sesuai dengan agama yang dianutnya. Freemasonry dibuat dan diadakan kenaikan pangkat sampai pangkat 33 bagi Goyim. Orang-orang terkenal dibujuk rayu agar menjadi anggota dan diberi tugas menyebarkan paham Freemasonry. Mereka tertarik pada Freemasonry, karena mereka menganggap bahwa organisasi itu bergerak di bidang kemanusiaan. Di balik itu mereka mananamkan "pengembangan agama" atau "plotisme" yang mengatakan semua agama itu sama, baik dan benar. Lebih jauh Freemasonry dengan secara halus membawa anggotanya memahami atheisme.

 Pada abad XVII M Freemasonry timbul ke permukaan di Eropa. Mereka mempunyai gedung pertemuan badan penerbitan majalah sendiri: Suara Fremasonry di Inggris dan Perancis. Mereka mengadakan seminar resmi dan diundangnya pejabat-pejabat dan orang-orang ternama.
 Dari Eropa mereka meluaskan gerakannya ke seluruh dunia melalui selubung berbagai paham hingga mudah diterima: Sekulerisme, Komunisme, Sosialisme, Darwinisme, Fredisme, Kapitalisme, bahkan sekte agama yang disimpangkan dari induknya, misal Bahairah, Ahmadiyah, Gerakan persatuan agama Sun Mon, Gerakan Anak Tuhan, Mor Mon, Saksi Yehova, Gerakan Satan Nudisme, dsb. Mereka menciptakan aliran-aliran paham yang saling bertentangan.
 Dengan menaiki tangga Freemasonry itu, bangsa Yahudi berusaha menguasai seluruh dunia dan bangsa lain tunduk di telapak kakinya.

 Sumber: Parasit Aqidah oleh ustadz Marzedeq dan http://cemonlines.blogspot.com/2013/02/pengaruh.ajaran.yahudi.terhadap.islam.html

Ternyata si kucing Tom menggambarkan umat Islam dalam konspirasi yahudi

Seekor tikus kecil berwarna coklat terlihat berlari kencang menghindari kejaran seekor kucing. Tikus ini ternyata bukan tikus sembarangan. Berbeda dengan hewan pada umumnya, tikus ini memiliki akal yang cukup cerdik dan pikiran yang kadang picik. Begitu juga dengan si kucing, karena baru kali ini seekor kucing membawa sapu besar hanya untuk membunuh seekor tikus. Mengetahui sang kucing akan mendekatinya, tikus itu pun kemudian menyelinap di balik dinding dan menyiapkan sebuah perangkap di tengah jalan. Tak butuh waktu lama, kucing besar itupun berteriak kesakitan mengetahui kakinya telah menginjak jebakan yang disiapkan sang tikus.

Itulah secuplik tayangan dari serial kartun, Tom and Jerry, yang biasa menyapa anak-anak kita dari mulai, pagi, sore, bahkan malam hari. Tom digambarkan sebagai seekor kucing besar yang terkenal jahat, penuh nafsu, dan terlihat oportunis. Sedangkan Jerry mewakili seekor tikus kecil berkuping caplang, yang meski bertubuh mungil, namun tidak gentar menghadapi teror Tom. Uniknya, tidak jarang mereka terlihat bersahabat. Hal ini biasa terjadi ketika Tom pada akhirnya menyerah kepada Jerry atau saat mereka memiliki tujuan bersama.

Banyak kita mengira bahwa Tom and Jerry adalah sebuah tontonan anak-anak yang murni tanpa misi. Padahal menurut Prof. Hasan Bolkhari, salah seorang dosen Filsafat Seni, tayangan Tom and Jerry tidak lain adalah bagian dari persekongkokolan Yahudi.

Menurut Bolkhari, kaum Yahudi pada masa Hitler kerap dipanggil dengan sebutan tikus kotor, layaknya cap pita kuning yang mesti dipakai oleh kaum Yahudi kala itu. Maka itu, serial Tom and Jerry adalah upaya mereka untuk membalikkan itu semua dan memutus hubungan antara Yahudi dengan sebutan tikus yang terlanjur tertanam dalam benak orang Eropa pada masa Hitler.

Namun di samping itu semua, kita mesti jeli mengaitkan stigma Yahudi pada masa Hitler. Karena apa yang ditampilkan sejarah selama ini bahwa Yahudi adalah kaum tertindas di Eropa oleh Rezim Nazi, tidaklah sepenuhnya benar. Oleh karena itu, bagai sekali mengayuh, satu-dua pula terlampaui, Film Tom and Jerry juga memiliki misi untuk betul-betul mendoktrinasi umat manusia bahwa mereka benar-benar mengalami penyiksaan parah di Eropa dan layak untuk menghuni Palestina. Padahal kita ketahui bersama, setting Holocaust juga diciptakan oleh Yahudi.

Lantas peran apa yang dimainkan Yahudi dalam serial kartun menghibur ini? Ini bisa kita telusuri dari aktor utama dalam tayangan yang diproduksi MGM Cartoon tersebut. Jerry Si Tikus kecil adalah personifikasi dari diri mereka sendiri. Meski jumlah Yahudi relatif sedikit, sering dihinakan oleh kaum "anti semit", namun mereka berhasil membalikkan itu semua dan menguasai dunia. Saat ini, kendali perekenomian, politik, dan milter pun di bawah kendali Yahudi. Mereka boleh saja dihinakan sebagai tikus, namun nyali mereka tidaklah sekecil tikus.

Kalau begitu, siapakah yang sebenarnya dimaksudkan Yahudi sebagai Tom dalam hal ini? Maka mereka dengan senang hati mengatakan bahwa si kucing besar itu adalah musuh terbesar mereka saat ini, yaitu umat Islam. Ya kucing besar yang kucar-kacir meski hanya menghadapi seekor tikus. Juga termasuk kucing-kucing besar bernama Arab yang bertekut lutut dalam rona ketiak Yahudi.

Bayangkan Yahudi begitu lihai memainkan peran Jerry si tikus kecil, pintar, lagi cerdas ini. Kita sama sekali tidak terganggu dengan “kekejaman” yang dilakukan Jerry. Aksi kekerasan terhadap musuh-musuhnya menjadi hal lumrah untuk kita maklumi. Inilah episode penting yang mereka mainkan untuk menutupi tipu daya mereka selama ini. Lantas dengan memainkan wacana anti semitisme pun mereka seakan-akan menjadi pihak yang lemah dan tertindas oleh kepongahan dunia selama ini. Padahal kalau kita mau berfikir seksama, siapa yang diuntungkan dalam wacana anti semitik? Umat Islam atau bangsa Yahudi?

Kita ketahui bersama, para pendiri Zionisme sebenarnya telah berputus asa dalam memerangi gelombang anti-semitisme. Akhirnya mereka memandang bahwa anti-semitisme sebagai sebuah sekutu, sebab keduanya bertujuan sama, yakni memindahkan kaum Yahudi di negeri mereka tinggal. Henry Ford dalam bukunya ’The International Jews’mengatakan bahwa, "Kesadaran orang Yahudi yang teguh atas ’Goy” (non-Yahudi) inilah yang merupakan penyakit Yudaisme, tradisi yang berusia berabad-abad untuk memisahkan diri. Tidak ada itu yang namanya anti-semitisme. Tapi sungguh ada yang namanya anti-goyisme.”

Tom and Jerry diciptakan pertama kali oleh William Hanna dan Joseph Barbera saat awal-awal perang dunia pada tahun 1939. Seri animasi ini diproduksi oleh MGM Cartoon Studio di dalam jaringan hiburan Kabbalah bernama Hollywood pada tahun 1940 hingga 1957, saat unit animasi studio tersebut ditutup.

Hanna dan Barbera pun bagai sebuah misteri dimana identitas agama mereka terkesan ditutup-tutupi. Kita bisa melihat bahwa wikipedia pun tidak mengisi kolom agama dari William Hanna. padahal ia adalah nama tersohor dalam jagad hiburan dunia. Atau jangan-jangan inikah cara Hollywood untuk menutup mata dunia bahwa Tom and Jerry adalah bagian dari konspirasi Yahudi?

Wallahua’lam.

Sumber
http://mualaf-alhamdulillah.blogspot.com/2013/02/ternyata-si-kucing-tom-menggambarkan.html

Yahudi Palsukan Sejarah Indonesia

Mungkin anda tidak menyangka kalau sejarah Indonesia ternyata menjadi salah satu korban konspirasi Yahudi ? Tapi inilah kenyataannya, banyak fakta-fakta tentang Indonesia yang mereka (kolonial Belanda/VOC) gelapkan demi misi mereka mengkristenisasikan Indonesia. Tidak hanya lika-liku Islam di Indonesia, tetapi juga biodata tokoh pejuang yang mereka rahasiakan.
       Dalam kesempatan ini, saya ingin membeberkan kebenaran yang sebenarnya tentang Indonesia :

Versi palsu :
 
1. Islam masuk ke Nusantara baru pada abad ke-13 Masehi yang dibawa para pedagang dari Gujarat, India.

2.Snouck Hurgonje merupakan peneliti Islam Belanda yang masuk Islam dan belajar di Mekkah, serta mengubah namanya dengan Abdul Ghaffar.
 

3. Kerajaan pertama di Nusantara adalah kerajaan Hindu Tarumanegara yang berdiri pada abad ke-4 Masehi di Jawa Barat.
 

4. Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara merupakan kerajaan-kerajaan kecil yang tidak mempunyai pengaruh.
 

5. Invasi penjajah Portugis, Spanyol dan Belanda tidak ada kaitannya dengan misi Salib. Penyebaran agama Kristen dilakukan dengan damai dan penuh cinta kasih.
 

6. Kerajaan Aceh Darussalam tidaklah besar dan kekuasaannya tidak mencapai atau tidak sampai seluas melebihi wilayah Asia tenggara.
 

7. Maluku dan Ambon merupakan wilayah kristen.
 

8. Fatahillah adalah orang pertama yang mengislamkan Jakarta.
 

9. Nama asli Pattimura adalah Thomas Matullesy, lahir di Saparua dan beragama Kristen.
 

10. Si Simangaraja XII merupakan Raja Batak yang beragam Palbegu, agama leluhur orang batak.
 


FAKTANYA :
 

1. Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7 M, dibawa oleh para pedagang Arab, langsung dari Mekkah. Ada bukti yang sangat mendukung, salah satunya banyak temuan arkeolog yang menyebutkan di tahun 674 M telah berdiri satu kampung Islam di pesisir Barat Sumatera Utara yang bernama Barus. Bahkan salah satu raja Sriwijaya Budha yang bernama Sri Indrawarman yang masuk Islam.
 

2. Snouck Hurgonje tidak pernah masuk Islam. Dia hanya berpura-pura sebagai Muslim. Saat meninggal, ia dikubur dengan prosesi Kristen.
 

3. Kerajaan Nusantara pertama adalah kerajaan Salakanagara yang berdiri di pesisir Utara Jawa Barat pada abad ke-1 M.
 

4. Kerajaan Islam di Nusantara merupakan kerajaan-kerajaan besar, bahkan kekuasaanya lebih besar dari imperium kerajaan Hindu. Salah satunya adalah kerajaan Aceh Darussalam yang kekuasaannya hampir mencapai Turki. Kerajaan ini menyatukan diri dengan kerajaan Turki Utsmaniyah, buktinya bisa dilihat pada bendera Aceh tempo dulu yang tidak jauh dari bendera Turki Utsmaniyah.
 

5. Invasi penjajah Portugis, Spanyol dan Belanda tidak lepas dengan penyebaran misi salib. Dilakukan dengan jalan kekerasan, pembantaian, pemaksaan dll. Hal ini diakui oleh banyak sejarawan barat.
 

6. Kerjaan Aceh Darussalam sangat mendunia. Willfred Cantwell Smith dalam bukunya Islam in Modern History menyebutkan kalau Aceh merupakan 1 dari 5 kerajaan Islam yang merupakan tonggak Muslim saat itu.
 

7. Maluku merupakan wilayah Islam, daerah ini sudah di datangi pedagang Arab dua setengah abad lebih dulu dari katolik. Nama Maluku berasal dari bahasa Arab 'Al-Mulk' yang memiliki arti 'Tanah Para Raja.
 

8. Orang pertama yang mendakwahkan Islam di Jakarta adalah Syekh Quro, yang dibantu oleh ulama lain seperi Datuk Ibrahim.
 

9. Pattimura merupakan marga Muslim, dengan nama asli Ahmad Lussy, lahir di Bacan. Merupakan bangsawan dari kerajaan Islam Saluhau.
 

10. Si Simangaraja XII merupakan Islam tulen. Cap kerajaan dan benderanya sangat lengket dengan ornamen-ornamen Islam.


Bagikan Artikel ini :

Rabu, 05 Maret 2014


10 Konspirasi yahudi Paling Terkenal Sepanjang Sejarah

Sudahkan anda menyaksikan film “Conspiracy Theory”, yang dirilis tahun 1997 dan dibintangi oleh Mel Gibson dan Julia Roberts. Film yang menceritakantentang seorang maniak teori konspirasi bernama Jerry Fletcher (Mel Gibson) yang bekerja sebagai sopir taksi.

Pria tampan berpenampilan cuek tapi terlihat cerdas tersebut sedang kasmaran dengan seorang wanita bernama Alice Sutton (Julia Roberts) yang bekerja untuk pemerintah. Jerry yang sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah memiliki teori yang disebutnya Conspiracy Theory atas dugaan pembantaian yang dilakukan oleh beberapa tokoh politikus. Ternyata, tanpa diduga salah satu teori Jerry menjadi kenyataan. Sehingga tak heran, Jerry pun diburu oleh sekelompok orang asing atas suruhan politikus yang terlibat dalam teori konspirasi Jerry. Bahkan Jerry harus dibunuh sebelum teori itu menjadi pusat perhatian masyarakat. Satu-satunya orang yang dapat dipercaya oleh Jerry adalah Alice, wanita yang dicintainya. Namun sayangnya Alice tidak tahu apa yang harus diperbuat karena semua mengandung misteri.
Konspirasi-konspirasi seperti yang digambarkan di dalam film Conspiracy Theory itu memang ada. Di dalam dunia usaha global, perusahaan besar membeli produk-produk setiap harinya, adalah bagian dari konspirasi untuk memperbaiki harga di pasar dan mengurangi kompetisi. Definisinya adalah setiap tindakan jahat yang direncanakan dan melibatkan banyak orang bisa dikatagorikan sebagai sebuah konspirasi. Contohnya adalah skandal Watergate.
Banyak pakar teori konspirasi yang mungkin sedikit melebih-lebihkan pendapatnya. Meskipun demikian mereka telah melihat tangan yang tersembunyi (invinsible hand) di balik kejadian-kejadian di dunia yang terjadi saat itu. Sementara itu beberapa teori mempunyai sedikit kebenaran saja, walaupun untuk beberapa teori konspirasi sangat mustahil untuk dilakukan pembuktian terbalik, karena banyak orang berkeyakinan akan menemukan beberapa cara rasional untuk mencari bukti yang bertentangan dengan keyakinan mereka. Beberapa kesaksian diperdebatkan karena kesimpulan-kesimpulan mereka yang keliru – atau dicurigai mungkin bagian dari konspirasi juga.
Berikut adalah 10 teori konspirasi di dunia yang sebagian masih diperdebatkan.

1. Perusahaan Obat “Big Pharma”

Barangkali hampir semua orang (kecuali pemilik sahamnya) tidak menyukai perusahaan farmasi karena harga obat yang terlalu mahal. Selain itu ada indikasi upaya perolehan laba perusahaan yang dilakukan secara tidak benar, dan tampaknya setiap beberapa bulan ada korban-korban berjatuhan dari beberapa obat yang sebelumnya diklaim sangat aman. Itu adalah kejadian kecil dari industri obat (Perusahaan Obat Big Pharma) yang diawasi dengan rasa curiga oleh masyarakat.
Beberapa penganjur “pengobatan alternatif” percaya bahwa perusahaan farmasi benar-benar berkomplot untuk menjadikan orang-orang tetap sakit demi keuntungan bisnis. Sebagai contoh, Kevin Trudeau (pengarang buku bestseller berjudul “Natural Cures They Don’t Want You To Know About”atau cara perawatan Alami dimana mereka tidak mau anda mengetahuinya) mengklaim informasi kesehatan yang penting telah disembunyikan dengan adanya konsfirasi antara pengambil kebijakan kesehatan dengan perusahaan obat besar. Menurut Trudeau, “Ada kelompok-kelompok tertentu, termasuk… industri obat … yang tidak menghendaki masyarakat memahami cara penjagaan kesehatan supaya tidak diserang berbagai macam penyakit…” Aktris dan model Jenny McCarthy nampak baru-baru ini di “Larry King Live,” menuduh para dokter dan industri farmasi berkomplot untuk melenyapkan bukti medis dari sebuah mata rantai yang menjelaskan adanya hubungan sebab akibat antara vaksin-vaksin yang disuntikkan pada masa bayi dan autism yang diderita anak-anak tersebut kemudian.

2. Sekte Pemuja Setan

[top10-conspiracy-09-hf.jpg]
Sepanjang tahun 1980-an dan awal 1990-an, suatu epidemi pelecehan seksual pada anak-anak telah menggemparkan Amerika. Beberapa anak-anak menuduh orang dewasa dari sebuah sekte agama telah memperkosa, menyiksa, dan melakukan pelecehan seksual terhadap mereka, dan media massa memberitakan kisah-kisah yang sensasional. Tuduhan-tuduhan yang dilancarkan termasuk adanya kegiatan satanisme atau pemujaan setan.
Puncaknya adalah bintang tamu acara NBC Special “Devil Worship: Exposing Satan’s Undergorund” atau “Pemujaan Setan: Memperkenalkan Setan Bawah Tanah”, bernama Geraldo Rivera yang mengudara pada 28 Oktober 1988. Rivera memproklamirkan dirinya sebagai “Pakar satanisme (pemujaan iblis),” Kegiatan para pemuja setan itu adalah menyesatkan publik, data statistik yang tidak akurat, kejahatan-kejahatan dengan hubungan yang lemah dengan satanisme, dan laporan media-media sensasional. Dalam apa yang disebut kemampuan melihat yang kuat atas sebuah dokumen di dalam sejarah televisi, Rivera mengklaim bahwa ada sebuah kegiatan yang diorganisasikan oleh para pemuja setan yang berkonspirasi untuk membunuh bayi-bayi, membunuh orang yang tidak bersalah, dan melaksanakan upacara agama mengerikan. “Terdapat lebih dari satu juta pemuja setan di negeri ini,” kata Rivera, yang kemudian ditambahkannya, “Permasalahannya adalah, mereka itu berada di kota Anda.” Rivera tidak menunjukkan bukti atas itu semua; ketiadaan bukti itu dilihat sebagai bukti bahwa begitu hebatnya mereka mengorganisir dan sungguh pintarnya konspirasi para pemuja setan tersebut. Sedikit sekali bukti yang mendukung klaim tentang adanya kelompok pemuja-pemuja Satanic atau konspirasinya.
Pada tahun 1992 dilaporkan tentang kejahatan dalam upacara agama, agen FBI Kenneth Lanning menyimpulkan bahwa desas-desus tentang adanya pembunuhan dalam sebuah upacara agama, tindakan kanibalisme, dan penculikan adalah tidak berdasar. Phillips Stevens, Jr., Ketua Asosiasi Guru Besar Antropologi dari State University of New York di Buffalo mengatakan bahwa pernyataan tanpa bukti yang tersebar luas tentang adanya kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh para pemuja setan sebagai “penglembagaan hoax terbesar yang dilakukan atas rakyat Amerika di abad dua puluh”.

3. Buku “Protocols of Learned Elders Zion”

[top10-conspiracy-08-hf.jpg]
“Protocols dari Learned Elders Zion” adalah sebuah buku – yang dipercayai sebagai hoax – diakui mengungkapkan adanya sebuah komplotan Yahudi yang ingin menguasai dunia. Hal tersebut pertama kali muncul di Rusia pada tahun 1905, dan menggambarkan bagaimana moralitas orang-orang Kristen, keuangan, dan kesehatan akan ditargetkan oleh sebuah kelompok kecil Yahudi tangguh.
Gagasan tentang adanya sebuah konspirasi Yahudi bukanlah sesuatu hal yang baru, tentu saja, dan sudah diceritakan secara berulang-ulang oleh banyak orang yang terkenal termasuk oleh Henry Ford dan Mel Gibson. Pada tahun 1920, Henry Ford telah mengeluarkan dana untuk memperbanyak buku “Protocols dari Elders Zion” yang diterbitkan pada tahun 1930-an hingga setengah juta kopi, dan buku tersebut digunakan oleh Nazi sebagai alasan untuk melakukan genocidenya – pemusnahan etnik – terhadap Yahudi (pada kenyataannya, Adolph Hitler membahas “Protokol-protokol” di dalam buku nya “Mein Kampf”). Meskipun demikian buku tersebut yang telah sepenuhnya diragukan dan dianggap sebagai sebuah hoax dan kepalsuan itu masih terus dicetak dan tetap secara luas diedarkan di seluruh dunia.

4. Kehancuran di Roswell yang ditutup-tutupi

[top10_phenomena_ufo.jpg]
Ada sebuah fakta bahwa hampir semua para skeptis dan orang-orang yang percaya bersepakat bahwa ada sesuatu yang dihancurkan di sebuah peternakan yang berada jauh di luarRoswell, New Mexico pada tahun 1947. Pemerintah pada mulanya mengklaim ada semacam piring terbang, lalu menarik kembali statemennya dan mengklaim bahwa sebenarnya hanya sejenis balon cuaca.
Namun bukti terbaik menyatakan bahwa bukan sebuah piring terbang ataupun sebuah balon cuaca, dan sebagai gantinya adalah sebuah level yang sangat tinggi, sebuah balon militer yang sangat rahasia yang diberi nama Project Mogul. Sepertinya hal ini mulai terbongkar ketika gambaran-gambaran rongsokannya pertama kali dilaporkan oleh saksi mata pertama yang kesaksiannya mengenai foto-foto balon Project Mogul sangat akurat kecocokannya, sampai kepada simbol seperti perak dan lambang aneh di sisinya.
Kisah-kisah sekitar tubuh alien atau makhluk asing yang dihancurkan tidak diangkat ke permukaan sampai beberapa dekade kemudiannya dan pada kenyataannya tidak seorang pun mempertimbangkan kehancuran Roswell sebagai bagian dari extraterrestrial (ET) atau makhuluk dari luar bumi atau hal-hal yang tidak biasa sampai tiga puluh bertahun-tahun kemudian, ketika sebuah buku yang membahas hal ini diterbitkan. Sepertinya ada yang sungguh-sungguh ingin menutupi-nutupi semua ini, tetapi tidak berhasil menyembunyikan sebuah piring terbang yang telah hancur, sebagai gantinya, untuk menutup-nutupi hal tersebut, diisukan sebagai bagian dari program mata-mata di masa perang dingin – antara US dengan Uni Sovyet.

5. Pembunuhan John F. Kennedy

[top10-conspiracy-06-hf.jpg]
John F.Kennedy dibunuh pada tahun 1963 di sebuah iring-iringan mobil di Dallas. Siapa yang telah membunuh Kennedy? Hampir semua – meskipun tidak semuanya – pakar teori konspirasiteori mengakui bahwa Lee Harvey Oswald menembak Kennedy dari sebuah kantor bank.
Di luar fakta ini beredar sangat banyak teori-teori konspirasi yang melahirkan banyak spekulasi tak ada akhir yang kemudian menjadi ratusan buku, artikel-artikel, dan film-film. Adakah seorang pembunuh kedua yang barangkali berada di dekat “bukit kecil penuh rumput”? Dan jika memang Oswald ini melakukannya sendirian, siapa yang memberinya perintah? Para aktivis musuh Fidel Castro? Boss-boss organisasi kriminal? Seorang suami yang cemburu terhadap Kennedy yang suka menggoda perempuan?Meskipun Warren Commission melaporkan suatu kesimpulan bahwa Oswald bertindak sendirian, tetapi pada tahun 1979 sebuah laporan dari The House Select Committee on Assassinations(Organisasi Komite Pengambil Keputusan tentang Pembunuhan) menyarankan bahwa benar-benar ada sebuah konspirasi, dan mungkin ada lebih dari satu penembak. Dalam kompleksitas yang demikian dan kasus sensasional, teori-teori konspirasi bisa menjadi hidup.

6. “Kematian” Paul McCartney

[top10-conspiracy-05-hf.jpg]
Menurut banyak kisah dan teori-teori konsporasi yang beredar di akhir tahun 1960-an; Gitaris Beatles Paul McCartney meninggal pada tahun 1966. Para anggota Beatles lainnya – diantaranya manajer mereka dan orang-orang lainnya – berkonspirasi untuk merahasiakan kematian McCartney, sedemikian rupa sampai-sampai membuat sebuah tampilan dan suara yang mirip dengan Paul dan menempatkannya di dalam grup. Bagaimanapun, dalam kasus ini ada pembelokan logika secara serius (bahkan oleh standar teori konspirasi).
Dalam kasus ini orang-orang yang berkonspirasi telah mengambil suatu tindakan berani untuk membiarkan media dan masyarakat tetap mencari-cari cerita tentang kematian Mc Cartney – sebelumnya mereka juga menghendaki para penggemar Paul untuk mengetahuinya, dan menempatkannya di sampul album dan musik yang memberikan keterangan detail mengenai kematian McCartney. Sebagai contoh, di sampul album Abbey Road, keempat personal Beatles dipotret sedang melangkah di sebuah zebra cross, tetapi hanya McCartney yang berkaki telanjang tanpa sepatu, dan langkahnya tidak sama dengan yang lainnya. Adakah hal ini bermakna ada sesuatu ? Meskipun pengingkaran publik dilakukan oleh pihak grup, para penggemar tidak bisa membiarkan saja hal ini, dan mereka berusaha mencari lebih banyak petunjuk.

7. Hoax Pendaratan di bulan

[080212-apollo-surveyor-hf.jpg]
Di tahun 1978 film Capricorn One, menceritakan tentang astronot Amerika dan NASA memalsukan sebuah pendaratan di Mars.Meskipun hanya sebuah film biasa, itu adalah sebuah gagasan yang menarik, dan akan bertahan untuk beberapa dekade.
Pada tahun 2001 Fox Televition menyiarkan program “Teori Konspirasi: Apakah Kita Sudah Mendarat di Bulan?”, yang membicarakan kembali hal-hal yang diragukan dan “pertentangan-pertentangan” antara versi yang resmi mengenai pendaratan di bulan dan foto-foto pendaratannya. Yang dipertanyakan, mereka tidak pernah menjelaskan mengapa NASA akan mendistribusikan foto-foto yang “membuktikan” bahwa mereka memalsukan pendaratan di bulan tersebut. Situs web seperti BadAstronomy.com mempunyai halaman demi halaman, poin demi poin yang berisi sangkalan-sangkalan yang terperinci dari klaim Fox. Tentu saja, meskipun ada beberapa bukti terpercaya yang menunjukkan bahwa pada tahun 1969 pendaratan di bulan oleh Apollo 11 adalah sebuah hoax, para pakar teori konspirasi harus juga memperhatikan misi-misi bulan kemudiannya dan menyertakan lusinan astronot. Dan ada banyak contoh ratusan pound batu bulan yang telah telah dipelajari di seluruh dunia dan telah dibuktikan keasliannya bukan berasal dari bumi kita ini … bagaimana cara NASA mendapatkan batu tersebut jika tidak selama pendaratan di bulan?
Banyak astronot telah diserang dengan tuduhan keterlibatan mereka dalam pemalsuan aktivitas mereka. Di dalam kenyataannya di tahun 2002, ketika pakar teori konspirasi Bart Sibrel berhadapan dengan Buzz Aldrin dan memanggilnya “penakut dan seorang pendusta” tentang pendaratan di bulan yang palsu, adalah sebuah pukulan telak dari Sibrel untuk 72 tahun usia pendaratan Astronot AS di bulan.

8. Iklan kilas

Pernahkah ketika anda menonton film di bioskop dan tiba-tiba diberi makanan ringan atau permen dengan merk tertentu? Atau ketika menonton sebuah acara TV dan tiba-tiba mendapat himbauan yang tidak dapat dicegah untuk membeli sebuah mobil baru? Jika demikian, anda mungkin korban dari sebuah konspirasi iklan kilas!
Para penganjur termasuk Wilson Bryan Key (pengarang buku “Subliminal Seduction” atau godaan di bawah sadar) dan Vance Packard (pengarang buku “Hidden Persuaders” atau penganjur-penganjur tersembunyi), kedua buku tersebut mengklaim adanya pesan-pesan kepada alam bawah sadar di dalam iklan yang merajalela dan merusak. Buku-buku tersebut telah menyebabkan kepanikan publik dan mengarahkan kepada sebuah tatap muka dengan FCC. Sebagian dari isi buku-buku itu diragukan, dan beberapa hasil studi berupa pengaruh iklan terhadap alam bawah sadar yang diungkapkannya adalah palsu.
Sekitar tahun 1980-an, perhatian terhadap pesan-pesan di bawah sadar yang disebarkan kepada kelompok-kelompok seperti Styx dan Judas Priest, dimana kelompok yang disebutkan terakhir telah digugat pada tahun 1990 karena menurut dugaan telah menyebabkan terjadinya kasus bunuh diri anak remaja disebabkan pesan-pesan di bawah kesadaran (kasus itu kemudian ditutup).
Proses mental di alam bawah sadar benar-benar ada, dan dapat diuji. Dengan hanya disebabkan seseorang memperepsikan sesuatu (sebuah pesan dari iklan, contohnya) yang apabila diperhitungkan memang sangat kecil artinya. Tidak ada manfaat yang lebih dari iklan kilas dibandingkan dengan iklan reguler, coba bandingkan iklan kilas yang hanya tiga detik dengan iklan yang berdurasi dua puluh penuh.
Untuk melihat sesuatu selama selang waktu beberapa detik adalah mudah; para pembuat film melakukan hal tersebut terus-menerus (coba amati beberapa bagian film klasik “Psycho” karya Alfred Hitchcock). Tapi untuk membeli atau melakukan sesuatu yang didasarkan pada iklan kilas beberapa detik adalah hal yang lain sama sekali.(Konspirasi-konspirasi itu diparodikan di sebuah televisi pada tahun 1980-an dalam acara Max Headroom, di mana penonton-penonton sedang marah setelah melihat pesan-pesan di bawah sadar disebut “blipverts.”)

9. Kematian Putri Diana

Di dalam jam-jam kematian Putri Diana pada tanggal 31 Agustus 1997, di terowongan jalan raya Paris, teori-teori konspirasi berseliweran. Seperti halnya kasus kematian John F. Kennedy, gagasan mengenai orang yang dicintai publik dan figur kelas tinggi yang tiba-tiba terbunuh sangat menggoncangkan. Khususnya untuk seorang Putri Diana. Orang sering mendengar orang-orang kerajaan yang meninggal karena sudah tua, intrik politik, atau terlalu banyak makan makanan yang enak, tapi tidak pernah ada yang didapati telah dibunuh oleh seorang pengemudi yang mabuk.
Tidak seperti umumnya teori konspirasi, untuk kasus ini telah dilibatkan seorang milyuner yakniMohammad Al-Fayed, ayah dari Dodi Al-Fayed yang ikut terbunuh bersama Diana. Al-Fayed mengklaim bahwa kecelakaan tersebut pada kenyataannya adalah sebuah pembantaian yang dilakukan oleh para agen intilijen Inggris, atas permintaan dari keluarga kerajaan. Klaim dari Al-Fayed diuji dan kemudian dibubarkan sebagai sesuatu yang tidak beralasan oleh sebuah pemeriksaan pada tahun 2006. Pada tahun berikutnya, 2007, pada pemeriksaan mayat Putri Diana, pemeriksa mayat menyatakan bahwa “Teori konspirasi yang dikemukakan oleh Mohamed Al Fayed diteliti dan diuji, dan ditunjukkan dengan tidak disertai substansinya.” Pada tanggal 7 April pada tahun itu, dewa juri pemeriksa mayat menyimpulkan Diana dan Al-Fayed telah dibunuh secara melawan hukum disebabkan kealpaan supirnya yang mabuk dan kejaran paparazzi.

10. Konspirasi dalam peristiwa 9/11

[top10-conspiracy-01-hf.jpg]
Bukti yang berlimpah mengarahkan pada kesimpulan bahwa serangan teroris yang terjadi terhadap gedung kembar WTC (World Trade Center) di New York pada tanggal 11 September 2001, adalah benar-benar hasil dari sebuah konspirasi. Tidak ada keraguan tentang itu: Baik dari dekat atau sepintas lalu apabila memperhatikan bukti membuatnya jelas bahwa ada sesuatu yang secara hati-hati direncanakan dan dieksekusi oleh para konspirator. Pertanyaannya, tentu saja, adalah siapa saja para konspirator tersebut? Osama bin Laden dan teman-temannya yang menjadi pembajak-pembajak adalah bagian dari konspirasi, tapi bagaimanakan kedudukan President Bush dan Wakil President Dick Cheney dalam kasus ini? Apakah kepala penasehat Bush, termasuk Paulus Wolfowitz dan Donald Rumsfeld juga bekerja sama dengan Osama bin Laden, atau dengan sengaja membiarkan serangan-serangan itu terjadi? Atau dengan kata lain, apakah itu pekerjaan jahat?
Pakar teori konspirasi percaya, dan menunjuk sebuah katalog yang berisi dugaan-dugaan ketidakkonsistenan terhadap “versi yang resmi” dari serangan tersebut. Banyak dari klaim-klaim teknik konspirasi yang diekspos oleh majalah Popular Mechanics pada bulan Maret 2005, selagi klaim-klaim yang lain disangkal oleh logika sederhana. Majalah tersebut menyebutkan: Jika pesawat udara yang ditabrakkan ke Pentagon itu tidak hancur, seperti yang beberapa kali dikemukakan, lalu di manakah pesawat dengan nomor penerbangan 77 tersebut beserta para awak dan penumpangnyaberada? Adakah mereka sedang bersama dengan alien-alien Roswell di Hangar 18? Di dalam banyak teori konspirasi, ketidakcakapan birokratis sering membuat kesalahan dalam konspirasi. Pemerintah yang sangat efisien, banyak pengatahuan, dan kapabel – begitu penuh penalaran – dimana serangan seperti itu tidak dapat dimungkinkan terjadi, ternyata telah digagalkan oleh pekerjaan buruk dalam mendeteksi atau merespon kejadian sebelum terjadinya serangan-serangan itu. Suatu hal sulit untuk dipercaya.
10 Konspirasi yahudi Paling Terkenal Sepanjang Sejarah 9 Out Of 10 Based On 10 Ratings. 9 User Reviews.
sumber:http://ahmadirpan-pejuangpena.blogspot.com/2012/11/10-konspirasi-yahudi-paling-terkenal.html

Pembodohan dan Pemalsuan Sejarah di Lokasi Proklamasi

“Di mana letaknya tempat yang disebut ’Gedung Proklamasi’?” Pertanyaan yang sederhana mengenai tempat kelahiran negara Indonesia, tetapi jawaban yang muncul banyak mengarah kepada “tidak tahu”. Sesungguhnya, jawaban “tidak tahu” jauh lebih baik daripada percaya kepada informasi yang sekarang terdapat di lokasi ini. Sangat menyedihkan, apa yang dimasyarakatkan oleh Pemprov DKI Jakarta mengenai “Gedung Proklamasi” kenyataannya mengandung pembodohan dan manipulasi data sejarah. Mengapa demikian?

Kediaman Bung Karno inilah yang dulu disebut “Gedung Proklamasi”, karena di tempat ini proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Ir Soekarno dan Drs Moh Hatta hari Jumat legi (manis) tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi. Proklamasi kemerdekaan itu bertepatan dengan peringatan turunnya Al Quran (Nuzulul Quran, sehingga khotbah para khatib shalat Jumat pun menginformasikan peristiwa penting tentang kelahiran bangsa dan negara Indonesia).
Sayang seribu kali sayang, rumah historis ini musnah sudah sejak tahun 1960 (43 tahun lalu). Kecuali lahan, tidak sedikit pun bangunan tersisa. Tidak ada lagi peninggalan sejarah kemerdekaan yang dapat dijadikan kenangan bagi generasi penerus. Tidak ada informasi yang natural, normatif, orisinal, sesuai hakikat peristiwa yang terjadi di kediaman Bung Karno ini.
Ceritanya, tahun 1960 Bung Karno menyetujui usul Wakil Gubernur Daerah Chusus Jakarta (DCI) Henk Ngantung agar rumah tersebut direnovasi. Waktu itu Presiden Soekarno sudah bermukim di Istana Negara. Ternyata, renovasi tidak terealisasi.
Di lokasi ini Presiden Soekarno pada tanggal 1 Januari 1961 melakukan pencangkulan pertama tanah untuk pembangunan tugu, “Tugu Petir”, yang kemudian disebut tugu proklamasi. Tugu ini berbentuk bulatan tinggi berkepala lambang petir, seperti lambang Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tulisan yang kemudian dicantumkan, “Disinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta”.
Sekitar 50 meter di belakang tugu ini dibangun gedung yang menandai dimulainya pelaksanaan “Pembangunan Nasional Semesta Berencana”. Hanya bangunan ini yang berdiri di lokasi tersebut. Satu dan satu-satuya gedung yang ada sampai sekarang.
Menjawab kebohongan
Melihat data di atas, sungguh aneh dan ajaib ada papan petunjuk di Jalan Proklamasi bahwa belok kiri menuju “Gedung Proklamasi”. Tidak yakin dengan keterangan ini karena papan petunjuk ini dibuat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta? Kerja pemerintah daerah ini pastilah melibatkan dinas atau instansi terkait, tidak asal-asalan.
Ada data autentik yang menjawab hal ini. Lihat halaman 170 buku 30 Tahun Indonesia Merdeka 1950-1964 (cetakan keenam 1985) berjudul “Peresmian Dimulainya Pelaksanaan Pembangunan Nasional Semesta Berencana”. Tulisan yang tercantum, antara lain, “Presiden Soekarno meresmikan dimulainya Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahap Pertama 1961-1969 dalam suatu upacara pencangkulan tanah di Jl Pegangsaan Timur 56 Jakarta”.
Kata pengantar buku disampaikan Menteri/Sekretaris Negara Sudharmono SH selaku Ketua Panitia Nasional Penyelenggara Peringatan RI XXX. Buku yang hak ciptanya dimiliki Sekretariat Negara dan dicetak pertama kali tahun 1977 itu memuat pula sambutan Presiden Soeharto. Jadi, buku bersampul reproduksi lukisan Dullah milik presiden waktu itu, Soeharto, adalah dokumen resmi yang diterbitkan Pemerintah Indonesia.
Data akurat tentang “Gedung Pola” ditulis sebagai berikut: Di halaman belakang Gedung Proklamasi yang kemudian dirobohkan dibangun Gedung Pameran Pola Pembangunan Nasional Semesta (Gedung Pola). Pada masa ini dimulai perencanaan dan pembangunan berbagai proyek yang tersebar di seluruh Indonesia, terutama di bidang industri dan prasarana. Di bidang industri, titik berat diletakkan kepada pembangunan industri berat dan industri kimia dasar. Antara lain mulai dibangun pabrik super- fospat di Cilacap (Jawa Tengah), pabrik peleburan baja di Cilegon (Jawa Barat), serta pabrik semen, pabrik gula, dan pabrik kertas di berbagai tempat di Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan.
Apakah informasi ini diperhatikan Pemprov DKI Jakarta? Kalau “ya”, cerita di Jalan Proklamasi 56 tentulah tidak seperti sekarang. Amburadul, penuh kebohongan, dan pemalsuan sejarah yang merugikan generasi penerus bangsa dalam mengisi kemerdekaan.
Perhatikan halaman utara “Gedung Pola” (menghadap Kantor Telkom), ada baliho bertuliskan huruf-huruf besar: GEDUNG PERINTIS KEMERDEKAAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), baliho berarti publikasi yang besar-besaran agar menarik masyarakat. Di bagian belakang gedung juga ada tulisan serupa yang ditempel ke tembok menghadap lokasi proklamasi. Beberapa hurufnya rusak dan menggelantung, menandakan tidak terkontrol.
Istilah “Gedung Perintis Kemerdekaan” jelas salah, salah besar dalam arti sejarah, bahasa, dan pengertian politik. Dari segi sejarah, gedung ini dibangun hampir 16 tahun kemudian setelah kemerdekaan (17 Agustus 1945-1 Januari 1961) dan diberi nama “Gedung Pola”. Dari segi bahasa, menurut KBBI, kata perintis berarti usaha pertama atau permulaan; pembuka jalan. Pameran Pola Pembangunan Nasional Semesta tahun 1963 adalah pameran pertama tentang pembangunan setelah Indonesia merdeka. Kalau mau jujur, “Gedung Pola” disebut “Gedung Perintis Pembangunan” tentulah pas.
Kalau mau bicara tentang gedung perintis kemerdekaan, yang paling pas adalah bekas rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No 1 (waktu itu Miyako Dori, Jakarta Pusat). Gedung ini sekarang mendapat predikat “Museum Perumusan Naskah Proklamasi” (Formulation of Proclamation Text Museum). Seharusnya ada pula penyebutan “Gedung Perintis Kemerdekaan”.
Di tempat ini anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI/Dokoritu Zyunbi Tyoosakai) mengadakan sidang pada 28 Mei-1 Juni 1945 dan 10-17 Juli 1945 (Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)-Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), diterbitkan Sekretariat Negara, cetakan kelima edisi III, 1995, semasa Menteri/Sekretaris Negara Moerdiono). Badan ini diketuai Dr KRT Radjiman Wedyodiningrat, dibantu Itibangase Yosio dan RP Soeroso (keduanya wakil ketua), beranggota 60 orang dan anggota tambahan enam orang.
Jadi, konsesi dan filosofi apa yang ingin dimasyarakatkan dengan tulisan “Gedung Perintis Kemerdekaan” atas “Gedung Pola”? Menyedihkan dan memprihatinkan. Pada zaman sekarang sangat susah menemukan saksi yang bisa menceritakan secara lengkap tentang hal-ihwal gedung ini. Akan tetapi, berapa juta warga dan mahasiswa yang terkecoh dan meyakini benarnya tulisan tersebut karena dibuat oleh pemerintah.
Padahal, kualitas informasi tersebut bobrok adanya. Informasi yang tidak ada nilai, hanya merusak pikiran sehat, dan pikiran jernih.
Tanaman pohon hias untuk pembatas halaman ternyata hanya menjadikan tempat ideal untuk pacaran dan orang tidur. Setidaknya itu yang Kompas lihat ketika beberapa kali berkunjung pada siang hari.
“Tugu Proklamasi”
Di dekat pintu keluar ada papan berwarna coklat bertuliskan “Monumen Proklamasi Kemerdekaan RI”. Tulisan lain, “Jakarta Metropolitan City, Tourism Development Board” dan angka 59, mungkin nomor papan ini. Penyebutan nama monumen proklamasi kemerdekaan itu tidak jelas untuk bangunan mana karena “Tugu Petir” yang menjulang tinggi terletak sekitar 50 meter di belakangnya, terhalang halaman yang ditanami pohon kelapa dan tumbuhan lain. Adanya rumah berukuran sekitar 8 x 6 meter yang berjarak lima meter di belakang papan memberikan kesan “rumah itulah monumen proklamasi”. Padahal, rumah tersebut untuk, katakanlah, kantor.
Di sisi lain dari pintu keluar ini ada papan petunjuk yang lebih besar bertuliskan Monumen Pahlawan Proklamator Kemerdekaan RI Soekarno-Hatta, dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta. Sekitar 100 meter di belakangnya di sebelah selatan memang ada monumen Soekarno-Hatta membacakan naskah proklamasi, diresmikan Presiden Soeharto tanggal 17 Agustus 1980. Aneh juga, antara nama dan monumen letaknya berjauhan.
Di antara bangunan yang terdapat di lokasi ini, hanya “Tugu Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia” yang langsung terkait dengan nuansa revolusi karena diresmikan tanggal 17 Agustus 1946 di masa Sekutu berkuasa. Di atas tulisan yang dipahat di bahan marmer itu ada tulisan lain, “Atas Oesaha Wanita Djakarta”. Di dinding sebaliknya ada kutipan naskah proklamasi dan peta Indonesia juga dari marmer. Bentuk tugu ini mirip lambang Polda Metropolitan Jakarta asalkan dibuang kepalanya yang bergambar api berkobar.
Kisah tugu ini diceritakan oleh sang pembuat, Dra Yos Masdani Tumbuan, dalam buku 19 Desember 1948 Perang Gerilya Perang Rakyat Semesta, hasil wawancara dengan Titiek WS. Buku yang diterbitkan Yayasan 19 Desember 1948 (cetakan pertama 1998) itu berisi perjuangan bangsa Indonesia melawan Belanda serta 52 tulisan saksi dan pelaku sejarah perang kemerdekaan Indonesia.
Diungkapkan, pada bulan Juni 1946, Yos Masdani sebagai seorang mahasiswi anggota Ikatan Wanita Djakarta diminta membuat tugu peringatan proklamasi. Permintaan itu disampaikan Ratulangi dan Mien Wiranatakusumah (kemudian hari dikenal sebagai Ny Mien Sudarpo Sastrosatomo). Tidak disediakan dana, kecuali disebutkan nama pelaksananya, yaitu Aboetardjab dari Biro Teknik Kores Siregar, mantan mahasiswa Tehnische Hoge School (sekarang Institut Teknologi Bandung/ITB). Dana harus dicari bersama kawan-kawan lain.
Pada menjelang peresmian, ada hambatan karena Wali Kota Jakarta Suwiryo melarang peresmian pada tanggal 17 Agustus 1946. Ada larangan dari Sekutu di Jakarta. Mr Maramis yang hadir dalam pertemuan ini pun khawatir, kalau dipaksakan, akan terjadi tragedi seperti di Amritsar (India).
Pucuk dicinta ulam tiba. Sutan Sjahrir tanggal 16 Agustus 1946 tiba di Jakarta dari Yogyakarta. Ia menganggap peresmian itu ide yang bagus dan ia bersedia meresmikannya. Pada waktu hari peresmian, memang patroli Sekutu dan Gurkha hilir-mudik, tetapi tidak terjadi keributan. Mungkin karena kehadiran Perdana Menteri Sutan Sjahrir.
Peristiwa mengejutkan terjadi tanggal 14 Agustus 1960. Surat kabar Keng Po memberitakan, Angkatan ’45 menginginkan agar tugu peringatan yang mereka sebut “Tugu Linggarjati” harus dimusnahkan. Pendapat yang aneh karena Perjanjian Linggarjati terjadi pada 10 November 1946, tiga bulan setelah tugu peringatan diresmikan. Menurut Yos Masdani, waktu itu komunis punya kekuatan untuk mengubah wajah sejarah. Tanggal 15 Agustus 1960, tugu peringatan itu lenyap.
Bersama sejumlah tokoh wanita, antara lain Mr RA Maria Ulfah Santoso dan Lasmidjah Hardi, menemui Gubernur Sumarno di Balaikota. Dalam kesempatan ini, Gubernur menyerahkan tiga lempengan marmer yang tadinya melekat di tugu. Atas saran para wanita yang hadir, lempengan marmer itu disampaikan kepada Yos Masdani.
Tahun 1968 kepada Gubernur Ali Sadikin disampaikan usulan agar tugu proklamasi dibangun kembali. Usul ini ditanggapi positif, terbukti urusan pemugaran sampai ke Sekretariat Negara. Pemugaran tertunda karena Yos Masdani berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar. Ia menolak tawaran Cornell University yang akan membeli marmer-marmer itu dengan harga tinggi.
Akhirnya, pada tanggal 17 Agustus 1972, Tugu Proklamasi diresmikan Menteri Penerangan Budiardjo di lokasi asal, dihadiri banyak tokoh masyarakat dan tokoh politik. Di antara yang hadir adalah mantan Wakil Presiden Drs Moh Hatta (mengundurkan diri 1 Desember 1956). Ini menunjukkan tingginya nilai perjuangan tugu peringatan yang dibangun oleh para wanita itu.
Kisah menarik ini seharusnya bisa dibaca di lokasi ini, menjadi acuan bagi oknum yang suka mengotori bangunan untuk sadar. Ada oknum organisasi mahasiswa yang menulis “2003 FKPPRI DKI” dengan cat kuning di marmer naskah proklamasi dan peta Indonesia. Ada pula tulisan grup pemuda berisi nama-nama anggotanya. Tulisan dari mereka yang tangannya gatal dan tidak peduli dengan nilai sejarah.
60 tahun Indonesia
Di lokasi proklamasi sekarang ini tidak tergambar sejarah kepahlawanan bangsa merebut kemerdekaan. Hati menangis, rasa sedih dan prihatin yang muncul. Lantai di pelataran depan Patung Bung Karno-Bung Hatta banyak yang dicungkil orang. Ada yang sudah diperbaiki dengan disemen, tetapi masih banyak yang terpotong-potong sisa tangan jahat.
Republik Indonesia tahun 2005 berusia 60 tahun. Selama ini peringatan hari kemerdekaan dilaksanakan di halaman depan Istana Merdeka, tempat bekas kantor dan kediaman Gubernur Jenderal Belanda. Padahal, jati diri Indonesia berada di lokasi proklamasi di Jalan Proklamasi 56. Merebut kemerdekaan dengan cara dramatik berlangsung di tempat ini, ketika bala tentara Jepang di Jawa masih berkuasa walaupun Tokyo sudah takluk kepada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945.
Lokasi proklamasi kini disia-siakan. “Kembalikan jati diri Indonesia!” Itulah yang harus dipikirkan, direncanakan, dan dilaksanakan. Lokasi ini, kalau diratakan dan didesain ulang, hampir seluas halaman Istana Merdeka.
Jangan dilupakan pula, dibangun gedung perpustakaan untuk buku-buku kisah perjuangan bangsa dan informasi lain tentang kepahlawanan yang murni. Masih cukup waktu untuk berbuat ke arah itu. Martabat bangsa dengan segala dimensinya akan muncul dan lokasi ini menjadi obyek pariwisata yang menjanjikan secara global.
Alangkah membanggakan dan menggugah kepahlawanan dalam berjuang di alam merdeka bila peringatan HUT Ke-60 Indonesia dirayakan di tempat lahirnya jati diri Indonesia.
Di tempat kediamannya ini, Presiden Soekarno pernah menulis, “Sedjak 1 September 1945 kita meneriakan pekik ’Merdeka’. Dengoengkan teroes pekik itu, sebagai dengoengan Djiwa yang merdeka! Djiwa merdeka, jang berdjoang dan bekerdja! BERDJOANG dan BEKERDJA. Buktikan itu! (30 Tahun Indonesia Merdeka 1945-1949).
Wallahu ‘alam bis-sawab. *
Oleh: M Sjafe’i Hassanbasari